6 Tradisi Seru Saat Lebaran Tiba

Marhaban teman-teman.

Lebaran tiba, lebaran tiba, lebaran tiba. Sebentar lagi lebaran, sebentar lagi lebaran, sebentar lagi lebaran.

Foto by Canva
Foto by Canva

Tidak terasa sudah hari ke-25 di bulan ramadhan 1441 hijriah. Rasanya sedih mendapati bulan ramadhan akan segera berakhir. Bagaimana dengan kamu?
Ramadhan berlalu, hari raya segera mengantikannya. Hari raya disebut-sebut sebagai hari kemenangan bagi orang-orang yang berpuasa selama bulan ramadhan. Di setiap daerah pasti mempunyai tradisi masing-masing menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri. Nah, berikut ini adalah beberapa tradisi lebaran yang aku dan keluargaku lakukan selama ini:

1. Mengantar Rantang
Di tempatku, ada kebiasaan mengantar Rantang kepada orang tua dari ibu dan ayah. Saudara-saudara ibu dan ayah. Tetangga samping kanan kiri. Biasanya mengantar rantang sering kali dimulai pada sore hari sebelum berbuka puasa sampai keesokan harinya sekalian silahturahmi. Isi rantangnya tentu saja masakan yang dimasak untuk hari raya. Misalnya opor ayam, sayur buncis, berbagai macam kue, agar, dll.

2. Shalat Idul Fitri
Kalau di tempatku, shalat Idul Fitri biasanya dimulai kisaran jam tujuh pagi sampai jam setengah delapan. Berbeda dengan shalat Idul Adha yang pasti dimulai pagi-pagi sekali. Soalnya sudah ada agenda kurban yang menanti. Saat shalat Idul Fitri, masih pasti tampak ramai. Apalagi di daerahku sekarang, bukan hanya penduduk asli saja yang ikut shalat melainkan juga para penduduk dagangan yang tinggal di perumahan. Ada juga, beberapa orang yang sampai rela pergi pagi-pagi selepas shalat subuh agar bisa shalat di masjid Agung Palembang.

Jujur saja, aku belum pernah shalat Idul Fitri di masjid tersebut. Selain karena jarak rumahku ke Masjid Agung yang bisa memakan waktu lebih dari satu jam. Jalan menuju ke sana pasti akan macet total, kecuali setelah shalat usai. Jalanan akan tampak sepi. Daripada tidak kebagian tempat dan harus shalat di jalan raya. Aku dan keluargaku lebih memilih shalat lebaran di masjid terdekat yang ada.

Setelah shalat usai, biasa saling bersalam-salaman dengan para jamaah lainnya. Kemudian dilanjut pulang ke rumah dan bersalaman dengan anggota keluarga. Berhubung rumah nenekku di depan rumah kami, maka tak ada istilah mudik dan sebagainya. Kami akhirnya berkumpul di sana sampai seluruh anggota keluarga berkumpul. Tak lupa menyantap ketupat dan opor ayam. Plus hidangan lainnya yang tak kalah nikmat.

3. Bersilaturahmi ke Rumah Tetangga
Kalau acara halalbihalal bersama anggota keluarga sudah selesai, itu tandanya untuk segera mendatangi rumahnya tetangga. Biasanya anak kecil yang paling bersemangat untuk ikut berkunjung ke rumah tetangga. Hayo tebak kenapa? Ya, karena mereka mengharapkan THR turun. Meskipun dikasih 2000 sekali pun, mereka sudah sangat senang.

4. Bersilaturahmi ke Rumah Teman
Nah, tak jarang ada loh beberapa temanku yang sampai sekarang kompak banget jalan-jalan ke rumah teman-teman semasa sekolahnya dulu. Termasuk berkunjung ke rumahku. Istilahnya, saling jemput. Nanti kalau sudah ke rumah aku, aku baru akan ikut mereka ke rumah teman-teman yang lainnya. Terus seperti itu pokoknya. Kebiasaan ini paling seru dilakukan sewaktu aku masih zaman SMA, soalnya nggak ada istilah menjaga image. Masih apa adanya. Kalau sekarang? Makan banyak bukannya takut gemuk, tetapi takut dikatain rakus! 😥

5. Bersilaturahmi ke Rumah Keluarga Sebelah Ayah dan Ibu
Selain bersilaturahmi ke rumah tetangga, teman, bersilaturahmi ke rumah para om dan tante pun tidak boleh ketinggalan. Meskipun sebelumnya sudah bertemu di rumah nenek, bukan berarti tak boleh datang berkunjung ke rumahnya. Kadang kala, THR buat anak-anak kecil nggak akan turun kalau kamu nggak datang langsung ke rumahnya.

6. Jalan-Jalan
Biasanya libur lebaran itu bisa beberapa hari, ya. Mungkin ada sebagian orang yang menikmati waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah. Ada juga yang memilih untuk jalan-jalan. Tentu saja, saat hari raya, mall dan pusat perbelanjaan bukannya sepi tetapi semakin ramai! Kira-kira lebaran kali ini ada yang ajak aku jalan-jalan nggak, ya? 😓😔

Oke, teman-teman, begitulah sedikit cerita tradisi lebaran di tempatku. Nah, bagaimana di tempat tinggalmu? Adakah tradisi unik saat hari raya tiba? Tulis, ya, di kolom komentar.


Tulisan ini aku ikut sertakan dalam hari ke dua puluh lima BPN30 Day Ramadhan Blog Challenge yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan.